Jumat, 31 Desember 2010

We ask dad ...!!!!

We ask dad ........ !!!!!!
Kami mohon ayah...........!!!!!!




Malam itu Zahra gadis berusia 23 tahun,berlari kencang karena dikejar 2 orang pria,Zahra benar-bebar takut,ia terus berlari tanpa henti,ke-2 pria itu terus mengejar tak hentu juga.Di sebuah kantor Marcel sedang berada dikantornya menyelesaikan pekerjaan nya yang masih banyak,Marcel sedikit kelelahan malam itu,ia lalu mengendorkan dasinya sedikit.
“ahhh................,”marvel menghembuskan nafas.
Marvel lalu melenjutkan pekerjaan nya lagi.
Zahra masih terus berlari,ke-2 pria itu sepertinya sudah sedikit kelelahan.
“ahhhhh.....gadis itu cepat sekali larinya............,”kata salah satu pria itu sambil berlari,kepada temannya.
“sudah jangan mengeluh...cepat kita kejar ini sudah tugas kita.........,”kata teman pria itu.
Kedua pria itu pun lalu berlari dengan kencang.
Marcel sudah selesai dengan pekerjaannya,ia sedang berjalan pulang menuju apartemen nya,dengan menaiki mobilnya.......
Zahra berhenti sebentar untuk mengatur nafasnya.
“mereka benar-benar keterlaluan.....,”kata Zahra dengan nafas yang tidak teratur
Zahra lalu berlari lagi..
Saat di persimpangan jalan,Zahra tidak melihat kalau ada mobil sedang melaju kearahnya,dia terus berlari,sampai di tengah jalan ia terkejut saat melihat mobil melaju kearahnya.......
“ahaaaaaaaaaaaaa...................,”teriak Zahra.
Marcel yang mengendarai mobil pun panik,ia lalu mengerem mobilnya hingga hanya membentur sedikit bagian kaki Zahra,Marcel syok,ia lau melepaskan sabuk pengaman nya,lalu turun.
ZAHRA syok...
Ia tidak bisa berkata apa-apa...
Ia lalu terjatuh,dengan masih matanya yang melotot....
Marcel yang turun pun panik melihat kaki Zahra yang terluka.
“kau tidak apa-apa.....?????,”tanya Marcel.
Zahra masih syok
Ia lalu menggeleng...
Marcel hendak mengambilkan obat buat Zahra,di dalam mobilnya.....
Tiba- tiba,zahra menerik tangan nya....
Zahra melihat Marcel masih dengan wajah syok,Marcel pun heran...........
“tolong aku..............,”kata Zahra..
Marcel pun jadi bingung
“apa maksud mu..........????,”kata Marvel bingung
Lalu Zahra melihat pria yang mengejarnya tadi menuju kearahnya.....
“bawa aku pergi dari sini.......,”kata Zahra yang terus melihan kedua pria itu yang semakin dekat dengannya.
Marcel pun melihat kedua pria itu.....
“kumohon...........,”kata Zahra sambil berdiri,dan terus memegangi tangan marcel
Marcel pun mangangguk walau sebenarnya ia sendiri masih bingung.
Zahra lalu masuk mobil Marcel,begitu pun Marcel.
Kedua pria itu menggedor-gedor pintu mobil Marcel
“cepat.....ayo jalan.............,”kata Zahra panik.
Marcel hanya menganguk masih bingung,mobil pun berjalan,meninggal kan ke-2 pria itu..
Zahra sangat lega akhirnya dia bisa lolos dari ke-2 pria itu...
“ahhhh...................,”Zahra menghembuskan nafasnya nya,lega
Marcel masih tampak bingung dengan kejadian tadi
Zahra lalu tersenyum,kepada marcel...
“trimakasih.....kau telah membantu ku...........,”katanya Zahra
“Kau bisa turun kan aku disini..,”kata Zahra lagi.
“bagai mana dengan luka di kaki mu...????,”kaat Marcel
“aku baik-baik saja......ini bukan lah hal yang serius.............,”kata Zahra yang melihat lukanya
“tidak bisa seperti itu aku harus membawa mu kerumah sakit...,”kata Marcel,lalu menambah kecepatan mobilnya.
Zahra sudah selesai di periksa,Marcel membantu Zahra berjalan dengan memegangi lengan Zahra
“kalu saja,aku jadi menurunkan mu tadi.......mungkin kaki mu bisa di amputasi.,”kata Marcel yang kelihatannya khawatir.
Zahra hanya tersenyum.
“terimakasih..............,”kata Zahra
Marcel hendak berjalan kekasir,tapi Zahra mencegahnya dengan menarik tangan Marcel
“biar aku saja yang membayarnya............,”kata Zahra.
“Tidak perlu,aku yang menabrak mu......,”kata Marcel sedikit dingin dengan Zahra
Zahra pun jadi merasa tidak enak dengan Marcel.
Mereka pun di luar rumah sakit
“sekali lagi terima kasih......kau sangat baik.............,”kata Zahra memuji
Tapi Marcel masih tampak dingin kepada Zahra,yang membuat Zahra merasa tidak nyaman
“biar aku antar kau kerumah mu.............,”kata marcel
“ahhh........tidak usah......aku bisa sendiri..........,”kata Zahra
“apa tidak apa.............????,”kata Marcel
“tidak ............... sampai jumpa klau begitu..............,”kata Zahra lalu pergi meninggal kan Marcel
Marcel tampaknya masih khawtir dengan keadaan kaki Zahra,ia pun lalu masuk mobilnya.
Zahra berjalan pulang dengan kaki pincang..
“pria itu tampan,tapi sayang dia itu dingin sekali.........,dia sangat baik.he...ehe...,”kata Zahra sambil tersenyum.
Diam-diam Marcel mengikuti.
Zahra teringat sesuatu.
“haaaaa.....aku tidak mungkin kembali kerumah itu......,”kata Zahra lalu berhenti di sebuah halte.
Ia pun lalu duduk.
“pasti mereka menunggu ku ..,”kata Zahra bingung.
Benar saja,ke-2 PRia itu menunggu di depan rumah Zahra.
“kita harus bagai mana ini.........????,”kata salah satu pria itu.
“ya sudah,ayo kita kembali......,”kata salah satu pria itu menjawab.
Kedua pria itu pun pergi meninggal kan rumah Zahra menaiki mobil.
Zahra masih tampak bingung
“bagai mana ini........????,”kata Zahra bingung
Tiba-tiba datang Marcel.
“kenpa kau belum pulang...????,”kata Marcel sambil berjalan mendekat Zahra
Zahra terkejut,ia pun berdiri
“apa kau sedang menunggu bis????,”kata Marcel
Marcel lalu melihat jam di tangannya.
“jam segini bis sdh tidak ada,sebaiknya kau pulang naik taksi...,”kata Marcel.
Zahra bingung harus menjawab apa.
“atau biar aku antar saja..,”kata Marcel
“di daerah mana rumah mu..?,”tanya Marcel lagi
Zahra masih bingung.
“ehm...sebenarnya a..aku.....????,”kata Zahra gugup
“aku tidak bisa kembali kerumah ku....,”kata Zahra
“kenapa...???,”kata Marcel heran
Marcel pun berpikr
“apa kau Hamil di luar nikah...,”kata Marcel
Zahra pun terkejut dan langsung mengelak
“bukan....aku tidak mungkin seperti itu...,”kata Zahra membela diri
“Terus kenapa....????,” kata Marcel
“kedua pria itu........,”kata Zahra
“ada apa dengan kedua pria itu....???,”tanaya Marcel
Zahra terdiam,ia binggung harus berkata apa,ia tidak mungkin bilang klau dia kabur dari rumah.
Marcel pun jadi heran
“hy.....ada apa sebenarnya...???,”kata Marcel.
“apa kau melakukan kesalahan...???,”tanya Marcel
Zahra pun bingung,ia pun lalu berbohong kepada Marcel
“sebenarnya mereka itu....ingin memculik ku.....,”kata Zahra
Marcel heran dengan jawaban Zahra.
“apa kau orang kaya.....,”kata Marcel
Zahra semakin bingung,ia tidak ingin membertahu kepada orang bahwa dirinya adalah anak dari seorang pengusaha besar.
“t...ti..tidak.....,”kata Zahra
“terus kenapa mereka ingin menculik mu...??,”tanya Marcel lagi
“aku menyimpan sesuatu rahasia besar yang melibat kan mereka....,”kata Zahra berbohong.
“Terus kau akan tinggal dimana...???,”tanya Marcel
Zahra menggelengkan kepalanya.
“tidak tahu...!!!!,”kata Zahra pasrah
“aaaahhhh.....,”Marcel menghembuskan nafas
Mereka berada di dalam mobil,menuju apertemen Marcel.
“terimakasih.......sekali lagi kau membaantu ku.....,”kata Zahra sambil tersenyum.
Marcel tidak menghirau kan,ucapan Zahra.
Melihat sikap itu,Zahra pun terdiam sedih.
“apa kau tidak punya orang tua...???,”tanya Marcel.
“tentu saja aku punya...!!!,”kata Zahra
“lalu kenpa kau tidak tinggal bersama orang tua mu saja...??,”Marcel lagi.
Zahra tau sebenarnya Marcel tidak ingin ia tinggal di apertemennya.
“aku tau,kau tidak suka dengan semua ini...,’’kata Zahra
“maafkan aku....tapi untuk malam ini saja aku akan menginap dirumah mu...,”kata Zahra
“besok aku akan pergi dari rumah mu....,”kata Zahra lagi
Marcel menoleh sedikit kearah Zahra yang sepertinya terlihat sedih.
“ahh...,”Marcel menhembuskan nafas.
“apa kau tidak dengar pertanyaan ku apa....???,”
Zahra melihat Marcel,yang sedang menyetir.
“sesuatu yang tidak ingin terjadi ,tapi tiba-tiba terjadi....,”kata Zahra
“bagaiman perasaan mu...???,”tanya Zahra
Marcel lalu melihat kearah Zahra sesaat,yang berubah sedih.
“kebencian dan kesal bukan.....,”kata Zahra sedih,tapi berusaha tersenyum
“itu yang ku alami sekarang,ingin berusah menjauh dan melupakan semuanya.....,”kata Zahra
Marcel pun terdiam melihat wajah Zahra yang sedih.
Zahra memalingkan muka,dan melihat keluar jendela.
Zahra lalu tersenyum,ia pun lalu melihat Marcel.
“apa masih lama kita sampai di apartemen mu...,”kata Marcel.
Mereka pun tiba di apartemen Marcel.
“ini kamar mu.....???,”kata Marcel,sambil membukakan pintu kamar untuk Zahra.
Zahra tersenyum,ia lalu melihat kamar barunya.
“apa kau tinggal sendiri...????,”tanya Zahra
“ya..........,”kata Marcel.
Marcel lalu keluar dari kamar Zahra diikuti Zahra.
Zahra melihat foto-foto yang ada di meja.
Ia tersenyum saat melihat foto Marcel bersama seorang anak kecil.
“siapa anak ini......??,”tanya Zahra.
“apa dia anak mu...???,”tanya Zahra
“dia keponakan ku.....,”kata Marcel sambil bejalan menuju dapur.
“aaaa.........,”Zahra sambil mengangguk
Zahra heren semua foto yang ia lihat tidak terlihat foto keluarga Marcel lengkap.

“spa wanita ini.????,”tanya Zahra
“itu kakak ku.....,anak itu anaknya.......,”jelas Marcel.
Marcel berjalan kearah Zahra,dan ikut melihat semua foto-foto itu.
“dari semua foto ini,mana ibu dan ayah mu????,”tanya Zahra.
Tiba-tiba Marcel terdiam.
Zahra melihat Marcel yang tiba-tiba terdiam.
“ada apa.....???,”kata Zahra heran
“tidak..tidurlah......,”kata Marcel,lalu berjalan masuk kekamarnya.
Zahra sebenarnya binggung,tapi ia tidak menghiraukan,lalu masuk kekamarnya.
Keesokan harinya.
Zahra bangun dan terkejut saat melihat jam sudah siang.
“haaaa..,”kata Zahra dengan suara yang pelan.
“apa dia sudah bangun....???,”kata Zahra
Zahra pun beranjak dari tempat tidurnya.
Ia membuka sedikit pintu kamarnya,dan melihat keadaan rumah yang sepi.
“ah.............,”Zahra menghembuskan nafas lega.
“untung dia belum bangun..........,”kata Zahra.
Zahra lalu keluar dari kamarnya.
Zahra melihat pintu kamar Marcel terbuka sedikit.
Ia pun mengintip sedikit.
Tapi tiba-tiba.
“apa kau sudah bangun..????,”kata Marcel
Zahra terkejut,ia lalu berbalik .
Dan melihat Marcel sudah berpakaian rapi.
“ah.......kau sudah bangun......he.he.....,”kata Zahra panik.
“ehm.......seperti yang kau lihat..??,”kata Marcel.
Marcel lalu berjalan kedapur,di ikuti Zahra.
Mereka sarapan pagi bersama.
Marcel sama sekali tidak menghiraukan Zahra,ia hanya asik membaca koran.
Zahra memakan rotinya,sesekali ia melihat kearah Marcel.
Zahra merasa tidak nyaman sekali dengan keadaan seperti ini.
Marcel meletakan korannya keatas meja,lalu ia meminum susu,dan beranjak pergi.
“kau mau berangkat kerja sekarang.....??,’’kata Zahra.
“ehm...........aku hari ini ada rapat........,”kata Marcel.
“bagai mana dengan aku......???,”kata Zahra.
“apa maksud mu...,diam lah disini.........,”kata Marcel.
“tapi aku sudah janji pada mu untuk meninggal kan apertemen mu hari ini..........,”kata Zahra.
“dengan keadaan seperti ini..........???,”kata Marcel.
Zahra melihat kakinya yang masih luka.
“kau boleh tinggal disini sampai kakimu pulih...lagi pula itu tidak akan lama...........??,”kata Marcel.
“tapi apa tidak apa seperti ini.........kau bahkan belum mengenal baik siapa aku........,bahkan nama kau saja aku tidak tahu..........,”kata Zahra
“kalau ada barang ku yang hilang kau yang akan ku bawa kekantor polisi,kalau pun kau kabur,sebelum polisi datang...tentu polisi akan mengincar mu.......,,”kata Marcel
“tidak ada yang perlu ku khawatirkan bukan..,”kata Marcel.
“lagi pula kau seorang wanita,dan lihat luka di kaki mu......mungkin susah untuk mu untuk melakukan sesuatu....,”kata Marcel lagi.
“kau benar.........,”kata Zahra lemas
“tidak perlu ada yang kau khawtirkan dari aku....,”kata Zahra
“aaaaaa......untuk nama, Marcel.........,”kata Marcel lalu berjalan pergi.
Zahra mengingat nama Marcel
“Marcel...marcel.........,”kata Zahra
Zahra melihat Marcel pergi,ia pun lalu berteriak
“aku Zahra...........ZAH..RA........,”teriak Zahra.
Ia lalu tersenyum,dan memakan rotinya.
Diluar Marcel juga tersenyum mendengar teriakan Zahra.
Tinggal lah Zahra sendiri di rumah,Zahra merasa bosan sendiri dirumah seperti ini.
“apa yang harus ku lakukan,ini membosankan.....,”kata Zahra.
Ia lau duduk dan menyalakan TV.
Di kantor,Marel keluar dari ruang rapat.
Ia berhenti sejenak dia lalu mengambil Hp nya di kantong nya.
“apa kemarin ada barang yang ia bawa.........,”kata Marcel mengingatnya.
“sepertinya tidak..........,”kata Marcel.
Ia lalu menelfon Zahra melalui telfon rumah.
KRing....kring....
Zahra terkejut mendengar telfon yang berbunyi.
Ia pun lalu mengangkat telfonnya.
“halo.....,”kata Zahra
“sedang apa kau....??,”tanya Marcel
“ah ..kau.....,aku sedang nontona TV....,”kata Zahra
“ada apa.....???,”kata Zahra
“apa kau menkhwatirkan rumah mu.......,”kata Zahra menggoda.
Marcel tersenyum.
“apa kau takut aku akan membawa semua.............???,”kata Zahra.
“lakuakan sebisa mu,tidak ada yang perlu ku takutkan dari mu.he...”kata Marcel sambi tersenyum,
Zahra pun ikut tersenyum juga.
“apa kau sedang tidak sibuk...???,”tanya Zahra.
“tidak....,”kata Marcel
Masuk sekertaris Marcel bernama Lisa untuk mengantar kan dokumen,Lisa yang melihat Marcel sedang asik menelfon menunggu Marcel selesai menelfon.
“besok kita kerumah sakit untuk mengecek keadaan kaki mu lagi.......,”kata Marcel mengingat kan.
Lisa sangat memperhatikan Marcel menelfon,ia heran karena Marcel bicara sangat akrab.
“ehmmmmm,aku mengerti......baiklah sampai jumpa nanti malam.........,”kata Zahra lulu menutup telefonnya..
Marcel tersenyum.
Lisa lalu memberikan dokumen kepada Marcel untuk di tanda tangani.
“ini dokumen yang bapak minta,silahkan ditanda tangani......,”kata Lisa
Marcel menandatanganinya.
“apa itu tadi pacar bapak...??,”tanya Marcel
“buakan.......,”kata Marcel.
“benarkah,tapi tadi anda terlihat akrab sekali saat menelfon...,”kata Lisa.
“He...dia teman ku......,kami baru bertemu kemarin yang lalu.........,”jelas Marcel.
“ahhhhhh......,”kata Lisa sambil mengangguk- angguk
“apa dia pria......???,”Tanya Lisa lagi.
Marcel menyerah kan dokumennya.
“dia wanita,namanya Zahra.....,”kata Marcel.
Lisa terkejut.
“ada apa memang nya...???,”tanya Marcel.
“tidak.......he.he.klau begitu saya keluar dulu pak...........,”kata Lisa lalu keluar.
Di luar Lisa sedikit kesal,dan penasaran dengan yang di telfon Marcel,karena Lisa ternyata menyukai Marcel
“aisss......siapa wanita itu.......??,”kata beguman
“aku penasaran sekali..........,”kata Lisa.
Di tempat yang berbeda.
Di sebuah rumah besar,dari keluarga konglomerat.
Tepatnya dari keluarga Apriyanto.
Mereka sedang di landa kegelisahan,karena salah satu anak mereka menghilang.
“ahh.........kalian ini bagaimana,waktu ityu kalian menemukan dia...........??,”kata Apriyanto,kepala keluarga dirumah itu,sekaligus derektur dari perusahaan properti,yang lumayan terkenal dan besar

Di tempat yang berbeda.
Di sebuah rumah besar,dari keluarga konglomerat.
Tepatnya dari keluarga Apriyanto.
Mereka sedang di landa kegelisahan,karena salah satu anak mereka menghilang.
“ahh.........kalian ini bagaimana,waktu itu kalian bilang sudah menemukannya ...........??,”kata Apriyanto,kepala keluarga dirumah itu,sekaligus derektur dari perusahaan properti,yang lumayan terkenal dan besar.
"maafkan kami pak,tapi kami sudah berhasil menemukannya saat itu tapi,ada seorang pria membantunya.....,"
kata pengawal rumah itu.
Tiba-tiba masuk sekertaris pribadi pak Apriyanto,yaitu sekertaris YOUN.
"maaf tuan,kita harus segera kekantor,ada urusan yang harus anda ketahui.........,"kata sekertaris youn.
"ahh...,"Apariyanto menghembuskan nafas,menenangkan dirinya.
lalu ia menatap kedua pengawal suruhannya itu.
"aku tidak mau tau kalian harus menemukan Zahra secepatnya...,"kata Apriyanto
"baik pak..............,"kata kedua pengawal itu
pak Apriyanto pun lalu pergi meninggal kan kedua pengawal itu,di ikuti sekertaris Youn.